Peristiwa kebangkitan Yesus dari kubur tidak diketahui oleh murid-muridNya. Mereka hanya tahu bahwa Yesus sudah mati dan dikuburkan. Karena itu mereka bersembunyi dan mengunci pintu rapat-rapat. Mereka cemas dan ketakutan.
Rasa takut merupakan rasa alamiah yang dimiliki hampir semua orang ; takut bisnis merugi, takut suami selingkuh, takut mati, dlsb. Perasaan takut bisa datang kapan saja. Dunia sekarang sedang dihinggapi rasa takut. Tetapi di tengah ketakutan murid-muridNya, Yesus hadir dan membawa berita gembira yaitu damai sejahtera. Kebangkitan Yesus memberikan damai sejahtera kepada orang-orang percaya.
Damai sejahtera Kristus merupakan kekayaan terbesar yang dimiliki setiap orang percaya. Damai sejahtera Kristus berbeda dengan damai sejahtera dari dunia ini. (Yohanes 4:27). Damai sejahtera Kristus adalah damai sejahtera yang tidak tergantung pada situasi dan kondisi. Sebaliknya damai sejahtera dunia ini adalah damai sejahtera yang tergantung dengan situasi dan kondisi. Misalnya, kalau suami pulang kantor dan memberikan uang 10 juta kepada istri, maka istri langsung damai sejahtera. Tetapi damai sejahtera istri akan hilang apabila sepulang dari kantor suami membawa dan menyodorkan lembar tagihan-tagihan. Puji Tuhan, damai sejahtera Kristus tidak tergantung kepada keadaan.
Markus 4:35. Di tengah-tengah taufan yang sangat dahsyat dan berbahaya, Yesus tidur pulas di buritan kapal. Di tengah-tengah orang cemas, orang berpikir akan hancur, akan binasa, ternyata Yesus bisa tidur. Apa yang membuat Yesus bisa tidur? Karena Yesus memiliki damai sejahtera. Damai sejahtera Kristus yang membuat kita bisa tidur nyenyak sekalipun ada badai atau percobaan. Pastikan damai sejahtera Kristus tetap tinggal dalam hidupmu.
Bagaimana kita bisa meraih damai sejahtera Kristus ? Yesaya 32:17 “Di mana ada kebenaran di situ akan tumbuh damai sejahtera, dan akibat kebenaran ialah ketenangan dan ketenteraman untuk selama-lamanya. “
Firman Tuhan adalah Kebenaran. Selama kita hidup atau berjalan di atas kebenaran maka selama itu juga damai sejahtera akan menyertai kita. Tetapi ketika kita meninggalkan kebenaran maka kita akan kehilangan damai sejahtera. Dan iblis akan cepat-cepat memasukkan kekuatiran, kecemasan dalam hidup orang yang kehilangan damai sejahtera. Karena itu penting sekali kita hidup dalam kebenaran.
Kalau kita bicara damai sejahtera, maka ada tiga tingkatan yang perlu kita perhatikan, yaitu (1) asumsi, (2) Fakta, (3) Kebenaran.
Kalau anda tinggal di tingkatan asumsi maka anda tidak akan pernah merasakan damai sejahtera. Asumsi adalah perkiraan, prediksi. Misalnya, karena si suami lama pulang dari kantor maka istri berasumsi bahwa suaminya sedang selingkuh. Padahal faktanya adalah ban mobil suaminya pecah sehingga terlambat tiba di rumah. Asumsi istri membuatnya kehilangan damai sejahtera.
Fakta juga tidak menjadi jaminan untuk menikmati damai sejahtera. Fakta tidak selalu sama dengan kebenaran. Fakta adalah kebenaran manusia. Misalnya, anda sakit kepala. Anda berasumsi bahwa itu terjadi karena darah rendah. Tetapi setelah dicek dokter, faktanya anda mengidap penyakit kanker stadium 3. Fakta membuat anda kehilangan damai sejahtera. Karena itu kita musti naik kepada tingkat Kebenaran. Kebenaran Firman Tuhan berkata bahwa oleh bilur-bilur Yesus segala sakit penyakit sembuh. Itu adalah Kebenaran. Kalau anda tinggal di atas kebenaran maka damai sejahtera akan turun. Kebenaran Illahi menjamin kita untuk menikmati damai sejahtera. Jadilah Kristen Kebenaran.
Fakta dalam ilmu ekonomi bahwa semakin banyak menerima membuat kita semakin kaya. Tetapi kebenaran berkata semakin banyak memberi membuat Tuhan memberkati kita dengan limpahnya ; tiga puluh, enampuluh bahkan seratus kali lipat. Kebenaran itu tidak pernah gagal.
Firman Tuhan dengan jelas berkata bahwa kalau kita memberikan milik Tuhan maka Tuhan akan membukakan tingkap / jendela-jendela sorga dan mencurahkan berkat-berkat. Malekahi 3:10. Ini adalah kebenaran. Kalau anda tinggal dalam kebenaran anda pasti merasakan damai sejahtera.
Saya menikah agak terlambat, sekitar usia 30an. Setelah menikah ingin cepat-cepat punya anak. Tetapi sampai dua tahun ditunggu-tunggu toh tidak mendapat anak. Setelah diperiksa dokter, ternyata istri saya punya keunikan di leher rahim. Faktanya, karena keunikan leher rahim itu maka tidak mungkin bisa punya anak. Namun saya tidak mau hidup dalam fakta saja, saya mau tinggal dalam kebenaran bahwa bagi Tuhan tidak ada yang mustahil. Sampai akhirnya suatu saat istri saya digerakkan Tuhan masuk sekolah Alkitab di mana di sekolah itu saya juga sebagai pengajar. Setelah penamatan sekolah Alkitab, istri saya positif hamil. Puji Tuhan.
Janganlah anda tinggal dalam fakta tetapi tinggallah dalam kebenaran untuk menerima damai sejahtera Allah.
Marilah kita semua tetap tinggal di dalam kebenaran. Roh Kudus menuntun anda tetap tinggal dalam kebenaran. (Yohanes 14:17). Roh Kudus mengajarkan segala kebenaran supaya kita tinggal dalam kebenaran. Roh Kudus menolong kita untuk hidup dalam kebenaran dan akhirnya beroleh damai sejahtera Tuhan. Tuhan Yesus memberkati.
